Kitab Tijan Darori merupakan salah satu kitab masyhur dalam bidang Ilmu Tauhid Ahlussunnah Wal Jamaah, dengan berkiblat pada mazhab Al-Asy’ariyah. Kitab ini sering digunakan di pondok-pondok pesantren, bahkan menjadi buku pegangan wajib pada mata pelajaran ilmu tauhid di Madrasah Diniyah.

(Biografi Pengarang Kitab Tijan Darori)
Pengarang dari Kitab Tijan Darori adalah Ibrahim Muhammad bin Ahmad al-Bajuri asy-Syafi’i. Beliau adalah salah seorang ulama besar pada masanya. Ulama yang masyhur disapa Imam Al-Bajuri ini lahir pada tahun 1198 Hijriah di Bajur, salah satu desa di Mesir bagian Utara.

Pada tahun 1213 Hijriah, Imam Al-Bajuri terpaksa harus berhenti menuntut ilmu karena pada saat itu Prancis menduduki Mesir dan memberhentikan mobilitas pengajian di Al-Azhar. Akhirnya, beliau pindah dan menetap di Giza selama 3 tahun. Akan tetapi, setelah dirasa aman, beliau kembali lagi ke Al-Azhar untuk melanjutkan studinya, tepatnya pada tahun 1216 Hijriah.

Di antara guru-guru besar yang pernah mengajar beliau adalah, Syekh Muhammad As-Sinbawi (w. 1189 H), Syekh Abdullah Syarqawi (w. 1227 H), serta dua guru lagi yang memiliki pengaruh besar pada keilmuan beliau, yaitu Syekh Muhammad al-Fadhali (w. 1236 H) dan Syekh Syekh Hasan Al-Quwaisini (w. 1254 H).

Karya pertama yang ditulis Imam Al-Bajuri adalah Hasyiah ‘ala Syarah Kalimat at-Tauhid. Kitab ini ditulis ketika beliau berumur 24 tahun. Ada juga kitab Tuhfah al-Murid, kitab yang menjadi pegangan wajib di pesantren Indonesia, bahkan di Al-Azhar sekalipun.

Dan kitab paling fenomenal terakhir yang beliau tulis adalah Hasyiah ‘ala Fath al-Qarib atau biasa kita kenal degan sebutan Fathul Qarib. Kitab ini sudah seperti rujukan wajib kitab Fiqih Indonesia mazhab Syafi’i, khususnya di pondok-pondok pesantren.

(Sekilas Tentang Kitab Al-Bajuri Tijan Darori)
Kitab Tijan Darori ini berisikan ilmu tauhid mazhab Asy’ariyah. Sebab, Imam Al-Bajuri adalah sosok yang paling berpegang teguh pada akidah Asy’ariyah. Itu artinya, kitab ini sangat relevan sebagai buku pedoman ilmu tauhid Ahlussunnah Wal Jamaah yang memiliki dua kiblat ulama dalam bidang akidah, yaitu Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.

Di dalam kitab ini membahas tentang sifat-sifat wajib Allah, sifat-sifat wajib bagi Rasul, Sifat Jaiz Rasul, Nasab Rasul sampai ke Nabi Adam As., serta kekhususan yang dimiliki Nabi. Di dalam kitab ini juga menjelaskan era terbaik setelah zaman Nabi, di antara yaitu masa para sahabat Nabi, masa tabi’in, dan masa sesudahnya lagi.