Folklor meliputi legenda, musik, sejarah lisan, pepatah, lelucon, takhayul, dongeng, dan kebiasaan yang menjadi tradisi dalam suatu budaya, subkultur, atau kelompok. Folklor juga merupakan serangkaian praktik yang menjadi sarana penyebaran berbagai tradisi budaya. Bidang studi yang mempelajari folklor disebut folkloristika. Istilah filklor berasal dari bahasa Inggris, folklore, yang pertama kali dikemukakan oleh sejarawan Inggris William Thoms dalam sebuah surat yang diterbitkan oleh London Journal pada tahun 1846. Folklor berkaitan erat dengan mitologi.
Cerita rakyat Indonesia (dalam bahasa Inggris disebut folktale) adalah cerita yang berasal dari masyarakat Indonesia yang telah diwarisi secara lisan. Cerita ini menjadi satu set dari sikap, perilaku, dan nilai-nilai yang dimiliki masyarakat Indonesia yang terus berlanjut ke generasi seterusnya melalui tradisi tutur. Cerita tersebut umumnya memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang berhubungan erat dengan terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya). Kearifan lokal tersebut biasanya tercermin dari kesenian, mata pencaharian, bahasa, kekerabatan, dan teknologi dan pengetahuan alam. Cerita rakyat Indonesia menyebar hampir di setiap daerah/pulau di Indonesia. Beberapa cerita terkadang memiliki kesamaan namun tetap memiliki sisi kekhasan warga setempat. Cerita rakyat Indonesia menjadi salah satu tradisi tutur yang harus dijaga agar tidak punah. Keanekaragaman cerita ini menjadi salah satu bukti tentang beragam kebudayaan di Indonesia.
Cerita rakyat Jawa:
1. Kalarahu
2. Jaka Tarub dan Nawangwulan
3. Asal Muasal Nama Banyuwangi
4. Bawang Putih dan Bawah Merah
5. Asal Mula Huruf Jawa/Aji Saka
6. Si Wuragil
7. Loro Jonggrang dan Bandung Bondowoso
8. Dewi Sri dan Sedana
9. Ande-Ande Lumur dan Klenting Kuning
10. Awan Wedus Gembel
Cerita rakyat Bali:
1. Cupak ajak Gerantang
2. I Belog Pengangon Bebek
3. I Duma
4. I Ketimun Mas
5. I Lutung Teken I Kakua
6. I Pucung
7. Siap Selem
8. I Sugih ajak I Tiwas
9. Naga Basukih
10. Ni Bawang Teken Ni Kesuna