Masyarakat desa Pinang Merah adalah masyarakat agamis yang dapat di buktikan dengan adanya kehidupan keberagaman yang sudah ada sejak dahulu. Kehidupan keberagaman masyarakat desa Pinang Merah diawali oleh para ulama kiyai yang telah mempelajari ilmu-ilmu agama islam baik melalui pondok pesantren dan madrasah,ini bias di lihat dari beberapa pondok peantren yang berdiri di Merangin. Sepuang mereka dari tempat mereka menimba ilmu agama islam.tumbuh gagasan untuk mengembangkan ajaran agama islam dengan mendirikan lembaga pendidikan islam.

Latar belakang berdirinya pondok pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an Pinang Merah berawal dari kenyataan mengenai urgensinya lembaga pendidikan islam itu sendiri,serta banyaknya santri yang mengaji dan belajar di rumah beliau Bapak KM.Aris Muthohar.AH. Setiap tahun orang yang belajar di rumah beliau semakin bertambah sehingga tempat yang di jadikan belajar dan mengaji tidak muat. Dalam rangka menyebarkan dan mengajarkan ilmu-ilmu agama islam,maka di bangunlah “pondok pesanten” untuk menyiapkan tempat belajar dan tempat mengaji bagi masyarakat yang menginginkannya,yang sampai sekarang eksistensinya diakui masyarakat desa Pinang Merah.


Di samping keinginan Bapak KM.Aris Muthohar.AH dalam mendirikan pondok pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an Pinang Merah dengan latar belakang di atas juga di bantu dan di pelopori oleh beberapa tokoh. Pendirian pondok pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an Pinang Merah di mulai di rintis pada bulan Januari tahun 2007 M / 17 dzulhijjah 1427 HAdapun para tokoh itu adalah :

⦁ BpK H arfandi ibnu Hajar SE (sekda )

⦁ Ust.H.Mubarok M.Daud (pengasuh Pondok Al Mubarok jambi sebrang)

⦁ Kepala Desa dan Tokoh-tokah Desa Pinang Merah

Di samping para tokoh itu juga di bantu para sesepuh (orang yang di tuakan ) desa Pinang Merah kecamatan Pamenang Barat. Tujuan didrikannya pondok pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an Pinang Merah adalah :

⦁ Mendidik dan meembina santri untuk berperilaku dengan akhlakul karimah

⦁ Membekali santri dengan ilmu agama (Fiqih Hadist dan lain-lain),karena santri akan terjun dalam masyarakat yang tidak lepas dari masalah-masalah agama dan masalah-masalah sosial.

⦁ Melatih santri untuk menjalankan syari’at agama