Nasrudin Hodža, hodja, hojjar, albani, chandpuri adalah seorang sufi satirikal dari Dinasti Seljuk, dipercaya hidup dan meninggal pada abad ke-13 di Akshehir, dekat Konya, ibu kota dari Kesultanan Rûm Seljuk, sekarang di Turki. Ia dianggap orang banyak sebagai filsuf dan orang bijak, dikenal akan kisah-kisah dan anekdotnya yang lucu. Ia muncul dalam ribuan cerita, terkadang jenaka dan pintar, terkadang bijak, tetapi sering juga bersikap bodoh atau menjadi bahan lelucon. Setiap kisah Nasruddin biasanya mengandung humor cerdas dan mendidik. Festival Nasreddin Hodja dirayakan secara internasional antara 5–10 Juli setiap tahun di kota tempat tinggalnya.
Kamitelah mengumpulkan kisah anekdot dari tokoh sufi Nasiruddin hodja dalam satu aplikasi
Kisah-kisah Nasruddin dikenal di seluruh Timur Tengah dan menyentuh berbagai kultur di seluruh dunia. Sayangnya, sebagian besar kisah Nasreddin diceritakan sebagai lelucon atau anekdot lucu. Semuanya kisahnya diceritakan berulang-ulang di kedai-kedai dan caravanserai di Asia serta dapat didengar di rumah-rumah serta radio. Kisah-kisah Nasruddin dapat dipahami dalam berbagai tingkatan; selalu ada canda, kemudian moral, dan biasanya ditambahkan sedikit sentilan yang memberi kesadaran dalam hal spiritualisme.
Suatu ketika Nasruddin diundang untuk menyampaikan dakwah. Saat berada di atas mimbar, ia bertanya, "Kalian tahu apa yang akan aku katakan?" Seluruh umat menjawab serempak, "Tidak." Nasruddin pun berkata, "Aku tidak berkeinginan untuk berdakwah kepada orang-orang yang tidak tahu apa yang akan aku dakwahkan," kemudian turun dari mimbar dan pergi.
Orang-orang merasa lalu, kemudian memanggilnya kembali keesokan hari Jumatnya untuk kembali berdakwah. Kali itu, Nasruddin kembali menanyakan pertanyaan yang sama, dan para umat menjawab, "Tahu". Nasruddin terdiam, kemudian berkata, 'Karena kalian sudah tahu apa yang akan aku katakan, aku tidak akan membuang-buang waktu kalian lebih lama lagi." Nasruddin turun dari mimbar meninggalkan mereka.
Kali ini orang-orang benar-benar kebingungan dan memanggilnya kembali di keesokan Jumat. Sekali lagi Nasruddin menanyakan pertanyaan yang sama, para umat sebagian menjawab tahu dan sebagian menjawab tidak tahu. Nasruddin berseru, "Sangat bagus! Sekarang, bagi yang sudah tahu, silahkan menceritakan kepada yang belum tahu!" Ia turun dari mimbar kemudian pergi.